Bangunan candi yang terkubur ratusan tahun itu akhirnya kini bisa
dinikmati. Jika aden dan enon hendak kemari, lokasinya berada di Dusun
Sambisari, Kelurahan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman. Terhitung
10 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Tempat ini dapat dijangkau
dengan berkendara melalui jalan Yogya-Solo sampai menemukan papan
petunjuk tepat di utara jalan raya menuju candi ini. Kemudian ikuti
jalan lurus sampai menemukan area Candi Sambisari. Inilah lokasi wisata
yang mudah dicari dengan nilai sejarah tinggi.
Untuk sampai ke Candi Sambisari kita bisa menggunakan motor, mobil, ojek, becak dan bus Trans Jogja. Tapi disarankan menggunakan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil mengingat hematnya biaya yang dikeluarkan. Mayoritas wisatawan yang berkunjung ke sini dengan menggunakan motor karena selain tersedia lahan parkir yang luas, mereka dapan berkeliling menikmati indahnya pemandangan sekitar.
Harga tiket masuk ke candi ini tergolong murah. Hanya cukup mengeluarkan Rp5.000,00 kita bisa berjalan-jalan menikmatti panorama dari ketinggian, dan jika turun ke bawah kita bisa berkeliling di dalam candi yang terletak 6,5 meter lebih rendah dari wilayah sekitarnya.
Sejarah penemuan Candi Sambisari ini dimulai ketika pada pagi hari di tahun 1996 Karyowinangun mengalami kejadian langka
ketika ia sedang mengayunkan cangkulnya pada area tanah persawahannya.
Cangkulnya membentur sebuah bongkahan batu besar yang memiliki pahatan
di bagian permukaannya. Karyowinangun beserta penduduk sekitar pun
merasa heran dengan adanya batuan berpahat di sawah. Kemudian Dinas
kepurbakalaan yang mendengar adanya penemuan batu, segera datang dan
menetapkan area sawah tersebut sebagai suaka purbakala. Awalnya batu
yang ditemkan itu diduga sebagai bagian candi yang mungkin telah
terkubur di area sawah. Pada akhirnya dilakukan penggalian hingga
menemukan ratusan bongkahan batu serta arca kuno. Dan memang benar
adanya, bahwa batu tersebut merupakan komponen sebuah candi.
Nah, bagi saya pribadi setelah banyak mendengar cerita sana-sini dan membaca beberapa berita dan memutuskan mengunjungi candi ini yaitu letaknya yang berada di bawah. Jujur saya telah mengunjungi tempat ini 2x dan tak pernah merasa bosan, karena tempat ini memiliki keunikan yang tak dapat kita temukan di tempat lain.
Seharusnya bila malam tiba disudut-sudut candi atau di luarnya diberi lampu sorot berwarna kuning, supaya tidak terkesan gelap sekali di malam hari. Selain itu upaya ini dapat mempercantik candi itu sendiri.
Kita sebagai generasi muda hendaknya lebih sering mengunjungi situs-situs purbakala dan semacamnya agar tempat tersebut lebih terawat karena jika jarang ada yang mengunjungi pasti akan terbengkalai begitu saja. Maka giat-giatlah kita mengunjungi obyek wisata budaya agar tetap lestari.
Sumber:
http://jadiberita.com/70995/menyambangi-peradaban-tanah-leluhur-di-candi-sambi-sari-yogyakarta.html